Sudah 10 menit aku menatap layar tanpa ada aktivitas yang berarti. Jempolku bergerak mengayuh melihat mencari tulisan dan gambar yang menarik. Sesekali ada hewan-hewan lucu yang membuatku tersenyum sesaat. Alarmku tiba-tiba berbunyi, tanda pukul 10 malam. Iya, aku adalah orang gila yang memasang alarm di malam hari. Kubiarkan melodinya berbunyi selama dua menit sambil berkontemplasi apa yang sedang kulakukan. Kebetulan, kali ini aku sadar kalau ‘scrolling’ bukanlah aktivitas bermakna untuk sementara ini. Aku hanya melakukannya karena tidak ingin bertemu dengan bosan. Tidur sepertinya merupakan keputusan yang bijak.
Aku bangkit dari kasur dan menggosok gigi. Aku lupa apakah aku sudah gosok gigi setelah makan malam tadi. Kembali ke kamar, aku membuka jurnalku yang lecek itu. Ketumpahan air dan tidak kukeringkan dengan sempurna. Aku berusaha mengingat-ingat hal-hal positif yang terjadi hari ini. Aku berkuliah, makan, kuliah lagi, makan lagi, dan baca komik sebelum berbaring tadi. … itu sajakah?
Oh iya, aku melihat ada tempat makan yang baru buka tidak jauh dari kampus. Semoga masih ada diskon ketika aku ke sana.
Hmmm… hari ini aku tidak melihat Heli, anjing kosan sebelah. Ke manakah dia?
Aduh, konsep UAS mau diubah katanya. Bagaimana ya aku mempersiapkannya.
Lembar putih itu sabar menatapku, menanti. Aku baru saja melamun. Maafkan aku jurnal. Oh, hari ini ada seseorang yang menahan lift untukku. Tidak telat tapi aku berterima kasih karena masih dianggap manusia. Hari ini aku juga melihat satu keluarga, ayah ibu dan dua orang anak, makan dengan bahagia. Anak-anak itu makan dengan lahap dan berantakan. Ayah ibunya sabar melap mulut mereka berdua. Terakhir, hari ini tidak ada kuis dadakan atau tugas tambahan. Mood dosen-dosen sepertinya sedang baik.
Satu hari lagi yang sudah kulalui. Satu hari yang baik. Aku mematikan lampu dan naik ke kasur, berharap kalau organ-organ dan sel-sel tubuhku masih mau bekerja besok setelah kuberi istirahat malam ini.