Rumah yang pergi – fiksi mini
Aku terbangun di sebuah tanah kosong. Kulihat beberapa kendaraan kami masih ada dan sebaris petak tanaman di sebelah pagar juga tidak tersentuh. Selain aku dan… Selengkapnya »Rumah yang pergi – fiksi mini
Aku terbangun di sebuah tanah kosong. Kulihat beberapa kendaraan kami masih ada dan sebaris petak tanaman di sebelah pagar juga tidak tersentuh. Selain aku dan… Selengkapnya »Rumah yang pergi – fiksi mini
Menjadi tong sampah itu gampang gampang susah. Tugasku gampang, menampung sampah hingga petugas kebersihan datang. Susahnya, tidak semua membuangnya ke dalam ronggaku. Banyak dari mereka… Selengkapnya »Curhat tong sampah – fiksi kilat
Satu itu yang paling batu. Dia sering mengganggap dirinya ratu, padahal tidak ada yang memberinya restu. Dua adalah yang paling tua. Bayanganku dia tidak suka… Selengkapnya »Aneka Prasangka Angka
Kertas, pensil, dan penghapus adalah tiga sahabat karib. Kertas adalah yang paling tua. Penghapus sedikit lebih muda daripada pensil dan terkadang dianggap bungsu di antara… Selengkapnya »Kertas, penghapus, dan pensil – fiksi mini
Awan tidak takut menjadi dirinya sendiri. Bentuknya banyak dan tidak pernah tetap. Hitungan detik, dia berpindah dan berubah. Dia menangis begitu saja ketika tidak sanggup… Selengkapnya »Awan, hutan dan tanah – fiksi singkat
Sudah 10 menit aku menatap layar tanpa ada aktivitas yang berarti. Jempolku bergerak mengayuh melihat mencari tulisan dan gambar yang menarik. Sesekali ada hewan-hewan lucu… Selengkapnya »Malam yang tenteram
Aku adalah sebuah sungai. Setidaknya kalian memberikanku nama ganti seperti itu. Untuk nama, aku tidak ingin menyebutkannya. Aku ingin menjaga anonimitasku. Nanti kalian beramai-ramai lagi… Selengkapnya »Transkrip cerita sebuah Sungai
Ada setetes air lagi. Setetes air biasa tentunya. Tidak punya nama. Tidak bisa merasa apalagi berpikir. Setetes air ini tidak berbeda dari tetesan-tetesan air lainnya.… Selengkapnya »Ada Setetes Air (2) – Fiksi Kilat
Ada setetes air. Setetes air biasa. Tidak bisa berbicara. Tidak punya nama. Tidak bisa melihat apalagi mendengar. Kepadanya aku selipkan ceritaku dan ceritanya. Ada calon… Selengkapnya »Ada Setetes Air – Fiksi Singkat
Oktober 2021 Yes! Ada perjalanan jauh lagi. Engga cuma berpindah sejauh dua kilometer dan melewati jalan batu bata yang tidak rata. Perjalananku lengkap dengan naik… Selengkapnya »Catatan si Koper