Aku tidak begitu ingat kapan aku menggambar ini. Aku ingat aku menggambarnya di waktu kosong yang meminta untuk diisi dengan sesuatu yang menyenangkan. Awalnya aku ingin menggambar candi Borobudur karena aku sedang belajar menggambar pixel art menggunakan bangunan-bangunan penting atau bersejarah sebagai referensi. Selain mencari foto-foto borobudur, aku juga ingin tahu apakah sudah ada yang pernah menggambar borobudur bergaya pixel art dan ternyata tidak ada. Begitu pun dengan stupanya dan singkat cerita, kugambar stupanya terlebih dulu. Menggambar candi Borobudur cukup sulit ternyata dengan ukuran sekecil ini.
Saat mencari-cari gambar stupa, aku baru sadar bahwa stupa di satu candi itu berbeda dengan bentuk stupa di candi lainnya. Aku kembali kagum dengan pengetahuan orang-orang dahulu yang bisa membangun candi dan stupa sedemikian rupa. Orang-orang dahulu kurasa tidak lebih bodoh dari kita secara logika, ketersediaan pengetahuan saja yang berbeda dan itu pun mereka bisa membangun candi Borobudur yang besar.
Aku juga menemukan kalau penerjemahan candi ke dalam bahasa Inggris itu sangatlah terbatas. Candi bisa diterjemahkan sebagai temple. Temple apabila kita terjemahkan kembali ke bahasa kita bisa menjadi pura, kelenteng, candi, atau kuil.
NB: Aku menyelesaikan gambar ini pada 11 Desember 2022 pukul setengah 10 malam menurut piranti penyimpanan data.